Kamis, September 12, 2013

Upaya Terakhirku...

-Melupakan sebagian upaya dimana untuk tidak menghilangkan tetapi berupaya seolah hilang-

Saat senja bersapa pada mega aku mungkin salah satunya yang enggan untuk meninggalakan. Waktu sesingkat itu dimana kamu hanya singgah sejenak dan hilang berganti malam.
Selayaknya guguran daun kering yang mudah begitu cepatnya dapat berpindah posisi. Padahal belum sempat kita menikmati senja bersama, kamu telah bersapu pada angin. Meninggalkan ku terbang sendirian menuju tempat entah berantah.
Kecewa ini mengalahkan kilatnya angin yang menggiring mu. Mengecewakan atas tidak adanya sedikit usaha bertahan mu. Bisa dibilang saat itu hanya aku seorang diri berusaha melawan mencoba menarik mu agar bertahan. Namun keputusan itu menyadarkan ku bahwa pilihanmu pergi meninggalkan.
Bisa apa aku? Menangisimu?  Menoleh sedikit ke arah ku saja kamu enggan, seolah aku layak diperlakukan seperti itu. Lantas apa daya juga, aku hanya sehelai daun tanpa pohon tanpa ranting. Aku tertiup kesana kemari tanpa tujuan. Andai angin memiliki sopir, sungguh aku ingin untuk diantarkan sama seperti tujuan mu. Tetapi itu hanya keinginan basi tak terwujud, melupakan mu itulah upaya terakhirku…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar